Selasa, 28 Oktober 2014

Masokis

Entah gue masokis atau apa, tapi sudah dua hari ini gue beli kopi hitam di kampus. Karena ceritanya di lantai gue ada warung kecil tempat anak-anak jajan gitu. Gue memang hobi beli kopi di sana, baru dua hari ini gue beli kopi, kopinya item nggak pake gula. Sampe si mbaknya nanya mulu berkali-kali, “nih kopi buat siapa, neng?”

Minggu, 26 Oktober 2014

Tugas Itu...

  1. Enggak bisa mengerjakan dirinya sendiri
  2. Kalo bisa ngerjain dirinya sendiri namanya bukan tugas
  3. Salah satu alasan mahasiswa malas bangkit dari tempat tidur setiap pagi
  4. Tapi toh itu kewajiban mahasiswa yang harus dijalankan
  5. Kalau menurut Fardi, anggap aja tugas itu karya kita sendiri. Ketika tugas lo bagus, karya lo bagus, dan sebaliknya.
  6. I know it’s hard. Tugas itu memang berat dengan kondisi dan perspektif masing-masing individu, tapi ketika lo sudah melakukan langkah pertama singkat. Seperti membuka word ataupun GIS dalam kasus gue, that’s a pretty good job
  7. Tugas kadang bikin alergi, bikin gue malas liat laptop. Bikin parno kalau belum kelar, tapi sangat malas untuk ngelarin.
  8. It is indeed, tapi ketika lo mengerjakan dengan sepenuh hati, dan hasilnya bisa lo banggakan (terlepas dia bagus ataupun jelek dibanding yang lainnya). Your effort will be worth it.
  9. So... the least you can do is Do It Now.

#SelfEncouragement


Salam Roti!

Kamis, 23 Oktober 2014

One Selfish Bitch

Oke, resmi hingga tiga jam yang lalu sudah lengkap ada 3 orang yang bilang gimana egoisnya gue. Satu, temen ngobrol gue yang masih setia setiap kali gue butuh (meskipun gue sering nyebelin ke dia), emang yang ini orangnya suka nggak enakan. Kalau gue bilang “kritik gue donk,” dia cenderungnya nggak ngomong langsung, tapi kalau di tengah-tengah percakapan suka ngritik secara implisit. Kadang bikin ngakak juga sih.

Rabu, 15 Oktober 2014

How to Be A Better Friend (For Those Whom You Trust)

Kenapa judulnya seperti di atas? Kalau lo pernah membaca betapa songongnya gue tentang “berdiri sendirian”, maka lo akan ngerti bahwa gue benar-benar nggak mengerti “How to...” berteman sama orang lain. Terutama karena teman gue semasa SMA tempat gue sharing dsb juga sama mandirinya kayak gue.

Senin, 13 Oktober 2014

Welcome, Jackie

Ceritanya, setelah ngidam beberapa lama pada akhirnya rumah gue beneran punya anjing lagi. Fyi, dulu bokap gue itu peternak herder. Jadi kebayanglah tanah gue yang terletak di pinggiran kota itu isinya beneran anjing semua. Salah satu alasan gue ngeliat anjing kampung yang sok-sok galak malah jadi keliatan culun.

Kamis, 09 Oktober 2014

TED IS A VIRGO!

Untuk beberapa dari elo yang suka dan sudah pernah nonton How I Met Your Mother, entah kenapa gue anjing-anjingan setiap nonton itu. Iyalah, gimana enggak. Hopeless romanticnya si Ted itu gue banget. Gue. Banget.

I mean, membutuhkan 8 season hanya untuk “Mencari soulmate di tengah kota besar seperti New York.” Dan dari sekian banyak cewek yang nyantol sama dia enggak pernah ada yang benar-benar nyantol sampai di season terakhir. WTF banget ya.

Maksudnya bukan hanya itu aja sih yang bikin gue ngerasa bahwa Ted dan gue itu bener-bener mirip.

  1. Ted suka ngoreksi kesalahan orang kalau ngomong. Entah pengejaan, dsb. And so do I, gue kesel banget kalo orang ngomong grammarnya salah. Di SMS ataupun ngomong secara langsung. Apalagi orang yang suka sok-sok ngomong inggris tapi grammarnya salah. Grammar gue berantakan, tapi kalo ada orang SMS yang grammarnya berantakan, gue akan gatel untuk searching di google dan kemudian membenarkan bahasa dia. Iya, sefanatik itu gue meskipun kalo nulis novel aja bikin editor mengumpat habis.
  2. We’re modest eventhough i thought we’re pretty fun.
  3. Visi gue dan Ted panjang. Sepanjang kali Ciliwung yang sering banjir. OMG banget deh, setiap kali si Ted bahas soal keluarga, rumah tangga, dan wanita impian (lalu mendapat sambutan jijik dari teman-temannya) I would like, “fuck you, Ted.”. (Yang dimaksud dengan “visi panjang” di sini adalah, kebanyakan ngimpi).
  4. Terlalu gampang menyimpulkan ketika kita suka/tidak suka kepada seseorang. Our judgement mostly wrong. Seperti ketika Ted segitu gampangnya bilang “I love you” ke satu cewek dan sebetulnya dia sama sekali belum menyadari bahwa perasaannya masih dan akan untuk Robin aja. Judgement kita nggak bisa dipercaya bahkan ketika itu menyangkut perasaan sendiri.
  5. He’s romantic in a modest, cliche, yet unique way. Romantisnya secara verbal, bisa buat orang langsung nyaman. Atau hal-hal umum seperti bunga dan dinner. Samanya kayak gue... ya... gitulah.
  6. Gampang excited akan sesuatu, tapi gampang juga malasnya. Setiap Ted dan teman-temannya berkumpul di Bar, dia sering banget sekonyong-konyong ngomong tentang sesuatu yang bikin dia excited lantas nggak ada kelanjutannya lagi.


Sebetulnya tujuan gue nulis ini di blog adalah:

Despite rumor semacam apa yang sudah lo temukan di blog tentang zodiak Ted, I’ll let you know that... 

TED ITU VIRGO BUKAN TAURUS!

DIA. ITU. VIRGO!

SAMA KAYAK GUE.

P.s. satu lagi info yang mungkin berguna buat lo, Robin itu Leo. Really, she’s a Leo. Suka hal baru, travelling, takut komitmen, ego-centric, tapi lovely. Entah kenapa, Virgo sering jatuh untuk Leo. Percaya sama gue, Robin itu Leo.


Salam Roti!